Rabu, 20 Juni 2012

KODE WARNA WEB


Kode warna :

Selasa, 19 Juni 2012

KESEHATAN REPRODUKSI

Suatu keadaan yang sempurna secara fisik, rohani maupun sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan organ istem reproduksi, fungsi serta proses reproduksi (WHO, 1992)


Implikasi Kesehatan Reproduksi mengandung arti:
  • Setiap pria dan wanita sebagai pasangan suami istri mampu memperoleh kehidupan seksual yang memuaskan, aman, dengan atau tanpa tujuan terjadinya kehamilan.
  • Setiap kehamilan diinginkan, dan berlangsung pada umur yang tepat sehingga dimungkinkan menjalani kehamilan dan persalinan dengan aman.
  • Setiap pria dan wanita memperoleh informasi dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang memadai termasuk pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Perkawinan yang sehat:
adalah perkawinan yang didasari ikatan lahir dan batin yang diikat dalam perkawinan yang sah antara pria dan wanita dengan tujuan yang membentuk keluarga (ruamh tangga yang bahagia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa).
Usia terbaik untuk melangsungkan perkawinan untuk pria adalah 25 tahun atau lebih, sedangkan untuk wanita adalah 20 tahun atau lebih, pria dan wanita tersebut dianggap sudah dewasa, sehat jasmani, matang rohani dan sosial.
Tujuan dari batasan umur ini adalah :
  1. Memberikan pengertian dan kesadaran kepada generasi muda untuk mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan keluarga, kesiapan fisik, mental, sosial dan ekonomi.
  2. Mempersiapkan masa reproduksi seorang ibu
  3. Meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan ibu dan anak
  4. Perkawinan usia muda mengandung resiko terjadinya penyulitan kehamilan dan persalinan, yang dapat menyebabkan kematian ibu dan anak.
Kehamilan Sehat
Kehamilan yang sehat adalah suatu proses kehamilan dan persalinan yang berlangsung pada tingkat kesehatan yang optimal. Pemeliharaan kehamilan yang sehat terdiri:
  • pemeliharaan/asuhan masa kehamilan (antenatal) yang berkualitas
  • pertolongan persalinan yang bersih serta aman
  • pemeliharaan/asuhan sesudah melahirkan/masa nifas (pastpartum) bagi si ibu dan bayi
Tujuan pemeliharaan adalah untuk mendeteksi secara dini dan menangani komplikasi berbagai penyulit kehamilan, persalinan serta memberi dukungan bagi pemberian ASI.
Seorang wanita sebaiknya hamil pertama pada usia 20 tahun atau lebih, karena pada masa itu organ sistem reproduksinya telah sempurna menerima kehamilan dan secara mental dan sosial telah siap menjadi ibu, sehingga dapat merawar diri dan bayinya. sebaiknya seorang ibu jangan melahirkan lagi setelah umur 30 tahun, karena pada usia tersibut kemungkinan ibu mengalami penurunan kondisi kesehatan, sehingga akan mengganggu proses kehamilan dan persalinan.

Masalah Kesehatan Seksual
ada banyak gangguan kesehatan seksual yang menyebabkan ketidak-harmonisan hubungan seksual antara pasangan suami istri. keadaan ini selanjutnya dapat menyebabkan terjadinya ketidak-harmonisan hubungan dalam rumah tangga, dan lebih lanjut dapat menggoyahkan ketahanan keluarga.
suatu keadaan kesehatan baik secara mental maupun fisik dengan melakukan hubungan seksual antara pria dan wanita yang diikat dalam tali perkawinan yang sah, sehingga kedua belah pihak dapat mencapai kepuasan.
yang tercakup dalam masalah kesehatan seksual adalah:

  • Gangguan kesehatan pria : impotensi, disfungsi ereksi, ejakulasi dini, dan ejakulasi terlambat
  • Gangguan kesehatan wanita : figrid, disfungsi orgasme, dispareunia dan vaginismus
  • Penyimpangan seksula
  • Homoseksual, lesbian, hiperseks, dan sadomasokisme
  • Menopose dan andropose
  • Membina hubungan seksual yang sehat
Hubungan Seksual yang Sehat

Hubungan seks antara suami istri yang sah dalam ikatan tali pernikahan sebagai ungkapan rasa kasih sayang dari dua insan, disamping sebagai pemenuhan kebutuhan biologis, baik bagi pria ataupun wanita.
Membina Hubungan Seksual yang Sehat
Hubungan seks yang sehat adalah hubungan intim yang dilakukan oleh pasangan suami istri yang terikat oleh perkawinan yang sah dengan memperhatikan beberapa hal:

  • Hubungan intim dilakukan oleh pasangan yang sehat jasmani dan rohani
  • Kedua belah pihak tidak dalam keadaan terpaksa melainkan melakukan dengan sukarela
  • Menjaga kebersihan dan kesehatan alat kelamin
  • Mencuci alat kelamin sebelum melakukan hubungan seksual
Meningkatkan Kualitas Hubungan Suami Istri
  • Membina hubungan suami-istri berdasarkan kasih sayang dan cinta
  • Saling setia dan tidak berganti-ganti pasangan
  • Melakukan komunikasi efektif dan saling terbuka antara pasangan suami-istri
Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat
  • Pada saat melakukan hubungan seksual, tidak menggunakan alat/sarana yang menyakitkan
  • Tidak merokok, tidak nimum alkohol dan tidak menggunakan narkoba
  • Melakukan olahraga secara teratur dan terukur
  • Makan makanan yang bergizi seimbang
  • Menghindari stres dan istirahat yang cukup

Kependudukan



Masalah kependudukan di Indonesia deweasa ini, sudah merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian dan penggarapan dari kita yaitu Pemerintah bersama dengan masyarakat kita semua dan menjadi bahan analisis yang menarik kerena berbagai aspek pembangunan berkaitan dengan masalah kependudukan.





Masalah pokok kependudukan di Indonesia dipengaruhi antara lain :
  • Masalah jumlah penduduk yang besar,

Rabu, 06 Juni 2012

Program KB di Indonesia

Upaya peningkatkan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Keluarga Berencana (Family Planning, Planned Parenthood) : suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yg membantu individu/ pasutri untuk: Mendapatkan objektif-obketif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan

KELUARGA SEJAHTERA

Istilah-Istilah Dalam Keluarga
1.        Keluarga Sejahtera
Keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada TYME, memiliki hubungan serasi, selaras, dan seimbang antar

INDIKATOR DAN KRITERIA KELUARGA


Menurut Kantor Menteri Negara Kependudukan/BKKBN (1996), tahapan keluarga sejahtera terdiri dari:
1.        Prasejahtera
Keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal atau belum seluruhnya terpenuhi seperti:spiritual, pangan, sandang, papan, kesehatan dan KB.
2.        Sejahtera I
Keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan sosial psikologisnya seperti kebutuhan akan pendidikan, KB, interaksi dalam keluarga, interaksi lingkungan tempat tinggal, dan transportasi.

Pembinaan Keluarga Sejahtera



A. PEMBINAAN KELUARGA SEJAHTERA DALAM ASPEK PENDIDIKAN, SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI 
Pembangunan keluarga sejahtera diarahkan kepada terwujudnya kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga dan membina ketahanan keluarga agar mampu mendukung kegiatan pembangunan. Perlu ditumbuh-kembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab, kesukarelaan, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More